KAMPUS PENCERAHAN – Di menit-menit akhir masa kepemimpinan Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UM-Go), Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, beliau kembali berhasil membuat sejarah dengan mengalihkan status program studi (Prodi) Kebidanan UM-Go yang mulanya D-IV menjadi Sarjana atau S1 Kebidanan.

Peralihan status ini merupakan penantian panjang Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UM-Go, khususnya dr. Isman yang terus mengawal perkembangan, mulai dari proses hingga pemberian izin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Dan hebatnya, izin ini berhasil diterbitkan lewat Surat Keputusan (SK) Izin Pembukaan Program Studi Kebidanan, Nomor 927/M/2020 tentang  Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Studi oleh Kemendikbud RI Nomor 927/M/2020, di masa akhir kepemimpinannya. “Tentu ini merupakan kado terindah saya dalam mengakhiri masa jabatan di kampus tercinta ini,” ungkapnya.

SK ini, kata rektor, telah diterbitkan sejak 7 Oktober kemarin, namun baru diserahkan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi diakhir kepemimpinannya (2016-2020) secara virtual meeting.

“Saya rektor UM-Go bersama Wakil Rektor dan seluruh jajaran mengucapkan selamat dan sukses atas terbitnya SK prodi S1 Kebidanan di Kampus UM-Go,” terang rektor.

Prodi ini, lanjut rektor, merupakan satu-satunya yang ada di provinsi Gorontalo. “Saya sangat bangga, sebab prodi ini satu-satunya di provinsi Gorontalo.

Oleh karena itu, saya mengajak bagi peserta didik yang tertarik dan berminat untuk menjadi seorang bidan bisa langsung segera mendaftar di Gelombang 5 sebelum kehabisan kuota,” tukasnya.

“Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian di kampus UM-Go. Dan jadilah bidan-bidan profesional, dengan biaya yang relatif lebih murah dari kampus lainnya. Tentunya UM-Go menjamin mutu dan kualitas pendidikan dan alumni-alumni yang dihasilkan adalah yang terbaik,” pungkas Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Gorontalo itu.

Seperti diketahui prodi Kebidanan menawarkan pendidikan vokasional yang bisa ditempuh selama 4 tahun atau 8 semester untuk seorang sarjana. Selama di kampus, mahasiswa akan diajar secara lebih mendalam tentang fungsi-fungsi reproduksi dan hal-hal yang berhubungan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dibekali juga dengan keterampilan melakukan pemeriksaan pada fase-fase kehamilan, melakukan perawatan, juga memberikan asuhan. Mahasiswa juga akan belajar bagaimana seharusnya bersikap dan menghadapi pasien. Menariknya di kelas asuhan Kebidanan, mahasiswa akan belajar mendokumentasikan apa saja yang telah kamu lakukan pada pasien.

Jadi Kebidanan merupakan jurusan yang akan mengajarkan cara menolong persalinan. Para calon bidan akan berperan dalam membantu dan memimpin persalinan. Mereka juga akan dilatih untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, melakukan perawatan, juga memberikan asuhan kepada pasien. Selain disiapkan menjadi tenaga medis dalam proses persalinan, mereka juga akan berperan dalam membantu ibu saat proses menyusui, pemulihan kesehatan ibu pasca melahirkan, hingga program keluarga berencana. Kuliahnya nggak cuma teori lho, tapi juga didukung oleh praktek. Super keren.

Close Menu
×

Cart