
Penerapan Kurikulum merdeka oleh Kemendikbud, disambut baik oleh Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo). Wakil Rektor II, Dr. Shalahudin Pakaya dalam sambutannya saat membuka Kegiatan Lokakarya Kurikukulum Merdeka Belajar yang dilaksanakan oleh Prodi Akuakultur, Fakultas Sains dan Ilmu Komputer (FSIK) UMGo, di gedung Prof Haryono Suyono (09/03/2022) menyampaikan makna filosofis dari kurikulum itu sendiri.
“Kurikulum ini kan berasal dari bahasa perancis yang artinya berlari, dan setelah ditelusuri lebih jauh lagi ternyata maknanya adalah garis start dan finish” ujar Shalahudin kepada peserta lokakarya.
Kampus sebagai tempat menuntut ilmu harus terlibat sejak awal hingga akhir studi mahasiswa. “Finish bukan sekedar berarti finish, tetapi harus kita lihat apakah mahasiswanya ngos-ngosan atau bergembira dan menciptakan berbagai prestasi” tukas Shalahudin.
untuk itu kata WR2 UMGo yang menggemari bacaan filsafat itu, penyelenggaraan Lokakarya kurikulum kampus merdeka ini sangat penting, untuk menciptakan metode belajar yang menarik minat masyarakat.
“Kita perlu melihat dan menganalisis, apa saja yang membuat masyarakat kurang tertarik dengan pengetahuan tentang perairan dan kelautan”.
Menurut Shalahudin, Prodi Akuakultur merupakan prodi yang potensial, “Siapa sih yang bisa menghitung kekayaan laut, karena itu kita butuh pengetahuan tentang bagaimana mengelola laut kita ini” tutur Shalahudin.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Dekan FSIK Dr. Talha Dangkua M.Pd menekankan tentang pentingnya menciptakan Output lulusan yang dibutuhkan oleh dunia Industri.
“Lokakarya ini penting diadakan karena bisa menjadi penyambung komunikasi antara alumni dan Program Studi, sehingga kita dapat menyesuaikan antara Alumni dengan kebutuhan Industri” Ujar Talha.
Kegiatan Lokakarya tersebut, turut dihadiri oleh Stake holder dari instansi terkait dan para Alumni yang diharapkan dapat memberi masukan berdasarkan pengalaman di dunia kerja. (hms)